Gestalt Counseling in Overcoming Unfinished Business

Authors

  • Syamsul Rizal Institut Agama Islam Negeri Curup
  • Sudarwan Danim University of Bengkulu
  • Hadiwinarto University of Bengkulu
  • I Wayan Darmayana University of Bengkulu
  • Fadila Institut Agama Islam Negeri Curup
  • Eka Apriani Institut Agama Islam Negeri Curup
  • Jurianto Institut Agama Islam Negeri Curup

Keywords:

Gesalt Counseling, Unfinished Business

Abstract

The purpose of this study was to investigate the effect of Gestalt Counseling in overcoming unfinished business. This research is library research. In solving the problems of this research the writer uses a qualitative approach because it includes the application of a natural approach to the study of a problem related to individual behavior related to unfinished business. The results showed that Gestalt counseling in understanding unfinished business through six stages, namely: identification of unfinished business, investigating client memories, finding the strongest energy to emerge, generating feelings in the client's consciousness, modifying contacts and understanding unfinished business. Gestalt counseling in overcoming unfinished business in several ways, namely: experimentation, interpreting dreams, role playing, training sensitivity to body messages, groups, dialogue games, exercising my responsibility, playing projections, reversal techniques, staying with feelings. Finally, the advantages of Gestalt counseling in overcoming unfinished business are gestalt therapy dealing with the past by bringing relevant aspects of the past to the present, paying attention to nonverbal messages and body messages, refusing to acknowledge helplessness as an excuse for not changing, placing emphasis on the client to find meaning and its own interpretations, and stimulating relationships and expressing immediate feelings avoiding abstract intellectualization of the client's problem.

References

Alisuf, S., & Mengajar, S. B. (1993). Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.

Asnawi, K. U. (2017). Konsep Konseling Gestalt Berbasis Islam Untuk Membantu Meningkatkan Bersosialisasi Dan Adaptasi Siswa Di Sekolah. Hisbah: jurnal bimbingan konseling dan dakwah islam, 14(1), 1-14.

Baraja, A. (2004). Psikologi Konseling dan Teknik Konseling. Jakarta, Studio Pers.

Daniel Golemon & Karlen Riosdan. (1993) Esensial psikoterapi: teori & praktek para ahli, Jakarta, Dahara Prize.

Fadila, F., & Hartini, H. (2017). ANALISIS KEBUTUHAN MAHASISWA JURUSAN TARBIYAH TERHADAP PELAYANAN KONSELING. PROCEEDING IAIN Batusangkar, 1(1), 190-198.

Fitriawati, U. H. D. (2019). Pengaruh konseling Gestalt Profetik terhadap tingkat self awareness dalam kebersihan lingkungan di Asrama Roudlotul Banin Wal Banat Al-Masykuriyah Jemur Wonosari Surabaya (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Gerald Corey. (2009) Teori dan praktek konseling&psikoterapi. Bandung: PT.Refika Aditama.

George Boeree. (2005) Sejarah psikologi, Jakarta: Prismasophie.

Gunarsa, S. D. (2004). Dari anak sampai usia lanjut: bunga rampai psikologi anak. BPK Gunung Mulia.

Hikmawati, F. (2016). Bimbingan dan konseling. Rajawali Press.

James F Brennan. (2006) Sejarah dan Sistem psikologi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kahija. (2007) Hipnoterapi: prinsip-prinsip dasar praktik psikologi, Jakarta: Gramedia.

Komalasari, G., Eka Wahyuni, & Karsih. (2011). Teori dan teknik konseling. Jakarta: PT Indeks.

Moleong. (2009) J. Lexy. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muhibbin Syah. (2007) Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mujahidin, E., Rahman, I. K., & Aqilah, F. N. (2020). Pendekatan Bimbingan Dan Konseling Gestalt Profetik (G-Pro) Untuk Meningkatkan Toleransi Beragama Siswa Di SMA Ibnu ‘Aqil. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 9(01), 99-126.

Ngalim Purwanto. (2009) Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pujosuwarno. (1993) Berbagai Pendekatan dalam Konseling. Yogyakarta. Menara Mas Offset,

Prayitno, E. A. (2004). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling (Jakarta). Rineka Cipta.

Safaria, T. (2005). Terapi dan Konseling Gestalt.

Sugiyono, P. D. (2010). Metode penelitian pendidikan. Pendekatan Kuantitatif.

Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan:(pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D). Alfabeta.

Suryaman, N. T., & Karneli, Y. (2020). Studi Kasus: Konseling teknik empty chair dan reframing dalam mengatasi masalah grief (kedukaan) dan unfinished business. TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 4(2), 101-111.

Sarwono, S. W. (2000). Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Bulan Bintang.

Sobur, A. (2016). Psikologi umum.

Stephen Palmer. (2010). Konseling dan psikoterapi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Subandi. (2002). Psikoterapi. Yogyakata. Unit Publikasi Fakultas Psikologi UGM. Pustaka Pelajar.

Surya Mohamad. (2003). Teori-teori Konseling. Bandung. Pustaka bani Quraisy.

Stevenson, H. (2016). Coaching at the point of contact: A gestalt approach. Gestalt Review, 20(3), 260–278.

Subandi, M. A. (2013). Psikologi agama dan kesehatan mental.

Surya, M. (2003). Teori-teori konseling. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Wahyuni, E., Nurihsan, J., & Yusuf, S. (2018). Kesejahteraan Mahasiswa: Implikasi Terhadap Program Konseling Di Perguruan Tinggi. INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling, 7(1), 96-106.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/23/pendekatan-konseling-gestalt/ dikutip pada 11 Maret 2013.

Downloads

Published

2021-03-17